Kontrak berjangka ~ Golden contract
RSS

Kontrak berjangka

1.13.2008

Kontrak berjangka

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan adalah merupakan suatu standarisasi kontrak yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price).

Suasana perdagangan pada lantai bursa di Chicago Board of Trade pada tahun 1993.

Suasana perdagangan pada lantai bursa di Chicago Board of Trade pada tahun 1993.

Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Atau apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan atas posisnya baik dengan melakukan penjualan posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut.

Kontrak berjangka, atau disingkat "berjangka" atau futures, adalah merupakan suatu instrumen derivatif. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, menentukan aturan marjin yang dibutuhkan , dll.

Kontrak berjangka dan kontrak serah

Kontrak berjangka dan kontrak serah keduanya adalah merupakan suatu kontrak yang memperjanjikan penyerahan suatu komoditi pada tanggal yang akan datang dengan harga yang disepakati terlebih dahulu, namun keduanya memiliki perbedaan pada beberapa hal antara lain :

  • Kontrak serah hanya ditransaksikan pada waktu tanggal penyelesaian sedangkan kontrak berjangka nilainya setiap hari berubah atau mengalami penyesuaian (biasa dikenal dengan istilah "marked-to-market") nilai spot dengan suatu harga dan aset acuan yang sama pada saat tangggal penyerahan.
  • Kontrak berjangka senantiasa diperdagangkan pada bursa, dimana kontrak serah diperdagangkan diluar bursa ( atau dikenal dengan istilah over-the-counter), ataupun dapat berupa kontrak sederhana antara dua pihak.
  • Kontrak berjangka adalah amat terstandarisasi dimana kontrak serah sifatnya khas (unik) sesuai dengan kesepakatan dan kebutuhan para pihak)
  • Pada kasus penyerahan fisik maka pada kontrak berjangka dispesifikasi kepada siapa barang akan diserahkan yang ditetapkan oleh lembaga kliring berjangka ( lihat :bursa berjangka).

Standarisasi

Kontrak berjangka memberi kepastian atas likuiditas pasar berjangka yang memiliki standarisasi tinggi, biasanya dengan spesifikasi :

  • "Aset acuan" ( atau dikenal dengan istilah underlying asset atau instrumen. Bentuknya bisa berupa satuan barel pada minyak mentah hingga suku bunga jangka pendek.
  • "Jenis penyelesaian", baik dengan cara penyesaian tunai maupun penyelesaian dengan cara penyerahan fisik aset acuan.
  • "Nilai" dan unit dari aset acuan per kontrak. Ini dapat berupa nilai nosional obligasi, jumlah yang pasti dalam satuan barel dari oli, unit dari valuta asing, nilai nosional dari deposito yang atasnya diperdagangkan suku bunga jangka pendek, dll.
  • "Mata uang" yang dipergunakan dalam kontrak berjangka.
  • "Peringkat" dari kemampuan penyerahan. Dalam obligasi, peringkat ini menunjukkan kemampuan pembayaran suatu obligasi. Dalam penyerahan komoditi secara fisik maka peringkat ini menunjukkan kwalitas dari aset acuan serta cara dan lokasi penyerahan.
  • Tanggal dan bulan penyerahan .
  • Tanggal transaksi perdagangan terakhir.
  • Rincian lainnya seperti kode komoditi, fluktuasi harga minimum yang diperkenankan.

Marjin

Guna mengurangi resiko kredit terhadap bursa maka para pedagang harus menempatkan Marjin atau jaminan performa (performance bond), yang umumnya 5%-15% dari nilai kontrak .

Pada beberapa kasus seperti misalnya untuk lindung nilai dimana terdapat kepemilikan secara fisik atas aset acuan komoditi atau pada perdagangan selisih jual beli (spread trade) maka keharusan penempatan marjin ini dapat diabaikan atau dikurangi.

Marjin awal

Marjin awal atau biasa dikenald engan istilah initial margin adalah merupakan kewajiban yang harus dibayar baik oleh pembeli maupun penjual yang merupakan suatu gambaran nilai kerugian dari kontrak yang ditetapkan berdasarkan sejarah perubahan harga yang terjadi pada transaksi harian.

Akun kontrak berjangka ini akan dihitung nilai pasarnya secara harian. Apabila marjin jatuh dibawah kebutuhan marjin minimum yang ditetapkan oleh bursa berjangka setempat dimana kontrak berjangka diperdagangkan maka akan diterbitkan "marjin call" [1] agar akun dapat kembali berada pada tingkat marjin minimum yang diperlukan.

Marjin rasio ekuiti

Marjin rasio ekuiti atau dikenal juga dengan istilah Margin equity ratio adalah suatu istilah yang digunakan oleh spekulator untuk menunjukkan jumlah modal perdagangan mereka yang ditahan setiap saat sebagai marjin . Kebutuhan marjin yang rendah dari kontrak berjangka menghasilkan daya ungkit investasi namun perdagangan di bursa membutuhkan jumlah minimum yang berbeda-beda tergantung pada kontrak dan kredibilitas pedagang . Pialang dapat menentukan kebutuhan marjin yang lebih tinggi namun tidak boleh lebih rendah dari yang ditetapkan oleh otoritas perdagangan di bursa setempat. Penempatan marjin yang lebih tinggi dari yang ditentukan ini dapat dilakukan oleh pedagang guna menghindari marjin call

Imbal hasil marjin

Imbal hasil marjin atau lebih dikenal denagn istilah Return on margin (ROM) ini seringkali digunakan untuk mengukur kinerja sebab merupakan perbandingan laba atau rugi diperbandingkan dengan faktor resiko perdagangan sebagaimana tercermin pada penetapan kebutuhan marjin. Imbal hasil marjin (ROM) ini dapat dihitung dengan rumus :

(realisasi imbal hasil) / (marjin awal).

ROM tahunan adalah setara dengan (ROM+1)(tahun:masa perdagangan)-1. Sebagai contoh misalnya seorang pedagang mendapatkan penghasilan 10% pada marjin dalam waktu 2 bulan, maka apabila disetahunkan ini berarti 77%.

Penyelesaian transaksi

Penyelesaian akhir sebagai suatu tindakan penyempurnaan kontrak da[pat dilakukan dengan dua cara sebagaimana spesifikasi dari jenis kontrak berjangka yaitu :

  • Penyerahan fisik - jumlah aset acuan yang merupakan spesifikasi dari kontrak diserahkan oleh penjual kontrak berjangka ke bursa berjangka dan diserahkan oleh bursa berjangka kepada pembeli kontrak berjangka. Biasanya dilakukan penyerahan fisik atas komoditi dan obligasi . Dalam prakteknya penyelesaian cara ini sedikit sekali terjadi pada kontrak berjangka. Kebanyakan kontrak dibatalkan dengan cara membeli posisi untuk menutupi kewajiban yang timbul, yaitu dengan membeli suatu kontrak untuk membatalkan / meniadakan kewajiban yang timbul pada penjualan kontrak terdahulu ( menutup posisi "short"), atau menjual kontrak untuk melikuidasi pembelian kontrak terdahulu ( menutup posisi "long"). Kontrak berjangka minyak mentah NYMEX menggunakan metode ini dalam penyelesaian transaksi pada saat jatuh tempo.
  • Penyelesaian tunai - pembayaran tunai dilakukan berdasarkan harga referensi aset acuan misalnya indeks suku bunga pinjaman jangka pendek seperti Euribor, atau nilai penutupan indeks harga saham.
  • Daluwarsa adalah saat waktu harga akhir dari kontrak berjangka ditetapkan. Untuk kebanyakan kontrak berjangka indeks ekuiti dan suku bunga ( sebagaimana halnya dengan kebanyakan opsi ekuiti) adalah terjadi pada hari Jum'at ketiga dari bulan saat perdagangan terjadi. Pada hari ini kontrak berjangka "t+1" berubah menjadi kontrak serah "t" . Sebagai contoh, untuk kebanyakan kontrak yang diperdagangkan di CME and CBOT dengan jatuh tempo Desember, kontrak berjangka Maret adalah merupakan kontrak yang terdekat jatuh temponya . Ini adalah merupakan waktu yang sangat menarik bagi pemain arbitrasi dimana mereka akan mencoba untuk memperoleh keuntungan yang cepat selama jangka waktu yang singkat (umumnya 30 menit) dimana harga penutupan akhir akan muncul. Pada saat ini kontrak berjangka dan aset acuan berada dalam posisi amat likuid dan setiap perbedaan harga antara indeks dan aset acuan akan sangat cepat diperdagangkan oleh para pemain arbitrasi dan saat ini pula kenaikan volume adalah disebabkan oleh karena para pedagang memutar balik posisinya ke kontrak berikutnya atau atau dalam kasus kontrak berjangka indeks maka mereka akan melakukan pembelian komponen aset acuan dari indeks tersebut sebagai suatu lindung nilai terhadap posisi indeks saat itu.

Harga

Situasi dimana harga komoditi untuk penyerahan dimasa mendatang adalah lebih tinggi daripada harga spot (harga dipasar saat ini) ataupun harga penyerahan yang jauh dimasa mendatang lebih mahal dibandingkan harga penerahan dimasa mendatang yang singkat, disebut dengan istilah contango. Sebagai kebalikannya apabila harga penyerahan dimasa mendatang lebih rendah daripada harga spot ini disebut backwardation.

Bilamana aset yang akan diserahkan memiliki banyak suplai atau dapat dengan bebas diciptakan maka harga dari kontrak berjangka didasarkan melalui argumen arbitrasi. Harga kontrak berjangka menunjukkan ekspektasi harga dimasa mendatang dari aset acuan setelah dipotong dengan suku bunga pinjaman tanpa resiko (misalnya obligasi pemerintah) &mdash ; apabila ada deviasi dari harga teoritis akan menghasilkan suatu kesempatan memperoleh keuntungan tanpa resiko bagi investor ; lihat penilaian rasional kontrak berjangka.

Untuk mempermudah, dapat dihitung sebagai berikut :

  • F(t)= aset tanpa pembayaran deviden, nilai dari kontrak berjangka / kontrak serah
  • S(t)= nilai masa kini (present value)
  • t = waktu
  • T = waktu jatuh tempo
  • r = suku bunga dari imbal hasil tanpa resiko .

F(t) = S(t)\times (1+r)^{(T-t)}

atau, dengan rumusan

F(t) = S(t)e^{r(T-t)} \,

Rumusan ini dapat dimodifikasi untuk memasukkan komponen biaya penyimpanan, deviden, imbal hasil deviden, imbal hasil yang layak.

Hubungan antara kontrak berjangka dan harga spot dalam suatu pasar yang sempurna tergantung pada variabel diatas; dalam prakteknya banyak sekali ketidak sempurnaan pasar (biaya transaksi, perbedaan suku bunga pinjaman dan kurs bunga pinjaman, pembatasan short selling ) yang menghalangi arbitrasi lengkap. Jadi dengan demikian, harga kontrak berjangka pada kenyataannya bermacam-macam tergantung lingkaran arbitrasi yang melingkupi harga teoritis.

Oleh karena itu rumusan diatas umumnya digunakan untuk kontrak berjangka indeks saham, kontrak berjangka oobligasi, dan kontrak berjangka komoditi dengan penyerahan fisik saat panen (seperti jagung setelah panenan)

Namun demikian apabila penyerahan atas komoditi yang suplainya tidak mencukupi ataupun belum ada saat ini, misalnya gandum sebelum masa panenan, kontrak berjangka Eurodollar atau kontrak berjangka kurs Federal ( dimana aset acuan tersebut masih harus diciptakan pada saat tanggal penyerahan) , maka harga kontrak berjangkanya belum dapat ditetapkan oleh arbitrage. Dalam skenario ini hanya ada satu cara menetapkan harga yaitu dengan menghitung suplai dan permintaan pasar atas aset acuan untuk digunakan sebagai harga kontrak berjangka.

Pada pasar yang likuid, suplai dan permintaan ini dapat diperkirakan untuk menghitung nilai dimana menunjukkan ekspektasi yang adil dari harga aset secara nyata dimasa mendatang, yang menggunakan rumusan sbb :

F(t) = E_t\left\{S(T)\right\}.

Kontrak berjangka dan bursa

Terdapat banyak macam kontrak berjangka yang mencerminkan jenis yang berbeda-beda dari aset acuan yang digunakan sebagai derivatif seperti misalnya :

Perdagangan komoditi diawali di Jepang pada abad ke 18 dengan memperdagangkan beras dan sutra, lalu perdagangan serupa terjadi pula di Belanda dengan memperdagangkan tulip . Di Amerika diawali pada pertengahan abad ke 19 sewaktu pasar utama gabah dibentuk dan pasar tempat perdagangan didirikan bagi para petani untuk membawa komoditi mereka dan menjualnya baik dengan cara penyerahan segera maupun penyerahan kelak. Kontrak berjangka ini merupakan kontrak privat antara penjual dan pembeli dan menjadi cikal bakal dari kontrak berjangka yang diperdagangkan hari ini. Walaupun kontrak berjangka diawali dengan perdagangan komoditi tradisional seperti gabah, daging, ternak, perdagangan berjangka telah diperluas hingga termasuk pada metal, energi, mata uang dan indeks mata uang, ekuiti dan indeks ekuiti, suku bunga pemerintah dan suku bunga privat.

Kontrak atas instrumen finansial mulai diperkenalkan pada tahun 1970an oleh Chicago Mercantile Exchange(CME) dan instrumen ini menjadi sangat besar dan sukses serta dengan cepat mengambil alih peran komoditi dalam perdagangan berjangka dalam artian volume dan akses pasar global. Inovasi ini membawa pada perkenalan lebih lanjut atas banyak sekali bentuk perdagangan berjangka baru lainnya diseluruh dunia seperti misalnya London International Financial Futures and Options Exchange yang diperkenalkan pada tahun 1982 (sekarang bernama Euronext.liffe), Deutsche Terminbörse (sekarang Eurex) dan Tokyo Commodity Exchange (TOCOM). Hingga hari ini terdapat sebanyak lebih dari 75 bursa berjangka diseluruh dunia termasuk :

Pelaku perdagangan berjangka

Pelaku pada perdagangan berjangka umumnya dikelo0mpokkkan kedalam dua kelompok yaitu :

  • Pelaku lindung nilai, yang memiliki kepentingan pada aset acuan dan mencari cara untuk melindungi resiko atas perubahan harga .
  • Spekulator, yang mencari cara untuk memperoleh keuntungan dengan cara melakukan prediksi atas pergerakan pasar dan melakukan pembelian komoditi diatas kertas dimana sebenarnya mereka tidak membutuhkan komoditi tersebut.

Opsi berjangka

Dalam banyak kasus, opsi diperdagangan secara berjangka. Opsi jual atau dikenal dengan istilah put option adalah opsi untuk menjual suatu kontrak berjangka dan opsi beli adalah opsi untuk membeli suatu kontrak berjangka.

Kontrak berjangka di Indonesia

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bursa Berjangka Jakarta

Perdagangan berjangka di Indonesia dilakukan pada Bursa Berjangka Jakarta yang didirikan pada tanggal 21 November 2000 dan mulai resmi melakukan perdagangan pertamanya sejak tanggal 15 Desember 2000.

Pengawasan atas kegiatan perdagangan berjangka komoditi di Indonesia dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPEBTI).